ANALISIS Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek INDONESIA (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2004-2008
OLEH :
AKHMAD BAZID NUR LATIF
ABSTRAK
Perusahaan publik merupakan perusahaan yang kinerja perusahaan tidak lagi hanya dipertanggungjawabkan ke pihak intern perusahaan, melainkan juga kepada investor sebagai penyedia dana. Salah satu tekhnik untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah Economic Value Added (EVA). Pada perusahaan publik, manajer perusahaan berusaha menciptakan nilai perusahaan untuk meningkatkan investasi pemegang saham di perusahaan. Dalam menciptakan nilai tersebut, perhitungan yang dipergunakan adalah arus kas di masa mendatang,serta mengukur dengan hasil yang telah dilakukannya di masa lalu sehingga nanpu diperkenalkan alat ukur yang lebih tepat dikenal dengan Market Value Added (MVA).
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan publik penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan EVA pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk tahun 2004- 2008. Pada tahun 2004 nilai EVA nya sebesar 1.101; tahun 2005 nilai EVA nya sebesar 523; tahun 2006 nilai EVA nya sebesar 3.011; tahun 2007 nilai EVA nya sebesar 4.200; tahun 2008 nilai EVA nya sebesar 4.480.
Berdasarkan hasil perhitungan MVA pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) untuk tahun 2004- 2008. Pada tahun 2004 nilai MVA untuk JSX sebesar 1.830 dan NYSE sebesar 46.443; tahun 2005 nilai MVA untuk JSX sebesar 2.166 dan NYSE sebesar 68.237; tahun 2006 nilai MVA untuk JSX sebesar 3.042 dan NYSE sebesar 97.252; tahun 2007 nilai nilai MVA untuk JSX sebesar 3.129 dan NYSE sebesar 152.557; tahun 2008 nilai MVA untuk JSX sebesar 3.920 dan NYSE sebesar 182.774.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana diatas maka didapatkan kesimpulan Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value Added (MVA)Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2007-2008 dimana tingkat signifikansinya kurang dari 0,05.
Implikasi manajerial yang dapat dianjurkan dari hasil penelitian pengaruh EVA dan MVA, bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk penilaian kinerja perusahaan yang secara akurat dan komprehensif, karena mampu memberikan penilaian yang wajar atas kondisi suatu perusahaan. Dalam penggunaanya EVA dapat secara langsung mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah. Bagi Investor; EVA dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi yang mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan yang tercermin dalam nilai pasar, karena dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan antara EVA dengan MVA khususnya pada saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Kata Kunci : Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), TELKOM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan publik merupakan perusahaan yang modalnya berasal dari investor (pemegang saham). Sebagai perusahaan publik, kinerja perusahaan tidak lagi hanya dipertanggungjawabkan ke pihak intern perusahaan, melainkan juga kepada investor sebagai penyedia dana. Semakin banyaknya perusahaan yang telah go public dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan investor lebih kritis dalam menilai saham perusahaan yang akan dipilih sebagai tempat berinvestasi. Tujuan penilaian tersebut adalah agar investasi mereka memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal. Oleh karena itu investor harus dapat memilih dengan baik saham perusahaan mana yang hendak dipilihnya sebagai pilihan berinvestasi. Kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaannya. Nilai perusahaan akan meningkat jika profitabilitas perusahaan melebihi biaya modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan go public berusaha untuk menampilkan kinerja yang baik dalam menjual sahamnya di pasar modal. Kinerja perusahaan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan kesehatan perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan merupakan hasil prestasi yang telah dicapai perusahan dalam menjalankan fungsi dan pengelolaan perusahaan, dan kemampuan kinerja keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu, serta prospek masa depan kelangsungan operasional perusahaan.
Dalam penilaian kinerja perusahaan, akuntansi dikenal sebagai bahasa (Warren, Reeve & Fess, 2002). Hal ini terjadi dikarenakan fungsi akuntansi sebagai media komunikasi diantara para pelaku bisnis. Para pelaku bisnis membutuhkan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung suatu pengambilan keputusan dan penilaian kinerja. Disinilah peranan akuntansi menjadi sangat penting, yaitu menghasilkan informasi berupa laporan keuangan. Suatu laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan (SAK, 2002). Namun perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Secara umum, laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. Menanggapi permasalahan ini, kebutuhan akan pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan pemegang saham tidak dapat dipungkiri lagi.
Salah satu tekhnik untuk menanggapi permasalahan mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah Economic Value Added (EVA). EVA merupakan salah satu konsep ukuran kinerja keuangan yang dipopulerkan pertama kali oleh analis keuangan, Stewart dan Stern (2001). EVA merupakan suatu perangkat finansial untuk mengukur keuntungan nyata operasi perusahaan. Fenomena yang membuat EVA berbeda dengan penghitungan konvensional lain adalah digunakannya biaya modal dalam perhitungannya, yang tidak dilakukan dalam penghitungan konvensional.
Menurut majalah Fortune, “Economic Value Added (EVA) adalah suatu ide keuangan yang paling popular saat ini. EVA membantu manajer memastikan bahwa suatu unit bisnis menambah nilai pemegang saham, sementara investor dapat menggunakan EVA untuk mengetahui saham spot yang akan meningkatkan nilainya. Menurut Tunggal (2001) dengan perhitungan EVA diharapkan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomi perusahaan yang realistis dan juga dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga dapat mempermudah para pemakai laporan keuangan dalam melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan dalam rangka pembuatan keputusan untuk berinvestasi khususnya pada perusahaan publik.
Pada perusahaan publik, manajer perusahaan berusaha menciptakan nilai perusahaan untuk meningkatkan investasi pemegang saham di perusahaan. Dalam menciptakan nilai tersebut, perhitungan yang dipergunakan adalah arus kas di masa mendatang, karena aliran kas di masa mendatang membuat investor menerima hasil investasi baik dalam bentuk dividen maupun capital gain. Pada sisi lain, manajer perusahaan yang melaksanakan kegiatan untuk menciptakan nilai perusahaan diukur dengan hasil yang telah dilakukannya di masa lalu. Oleh karenanya, penilaian yang mempertimbangkan kedua permasalahan yang disebutkan maka diperkenalkan alat ukur yang lebih tepat dikenal dengan Market Value Added (MVA) (Manurung, 2004).
Menurut Manurung (2004) Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar dari perusahaan (hutang dan ekuitas) dengan total investasi modal ke dalam perusahaan. Nilai pasar dari perusahaan adalah ”enterprise value” dari perusahaan yang bersangkutan dimana merupakan hasil jumlah seluruh nilai pasar yang diklaim oleh pihak lain terhadap perusahaan pada suatu waktu tertentu. MVA mencerminkan kesuksesan suatu perusahaan yang menginvestasikan modal di masa lalu dan kesuksesan investasi baru dimasa mendatang, dan mengukur besarnya kekayaan pemegang saham melalui kegiatan investasi, yaitu penerbitan saham. Oleh karenanya, MVA merupakan hal unik dalam kemampuannya untuk menjaring kreasi nilai shareholder karena MVA menjaring baik penilaian (tingkat kekayaan shareholder) dan kinerja (kualitas manajemen modal secara keseluruhan) (Stewart, 1996).
Dalam era globalisasi dan menuju perdagangan bebas sekarang ini, sektor telekomunikasi menjadi fokus utama sejak beberapa tahun lalu. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan publik penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi (www.telkom.com).
Sampai dengan 31 Desember 2006 jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,2 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM di tahun 2006 sebanyak 30,73% telah mendorong kenaikan Pendapatan Usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005.
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada seluruh produk dan layanan. Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia dalam rangka penelitian skripsi penerapan pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) dari tahun 2004-2008, dimana menurut Endri (2005) antara EVA dan MVA mempunyai pengaruh yang positif. Oleh karena itu, EVA dapat dihubungkan secara langsung dengan nilai pasar intrinsik perusahaan, apalagi pada saat sekarang TELKOM telah mencatatkan sahamnya (go public) di bursa efek dalam dan luar negeri antara lain Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE).
Menurut Brigham dan Houston (2001) menjelaskan bahwa meskipun pengaruh yang terjadi antara EVA dan MVA tidak secara langsung, EVA historikal yang negatif memungkinkan terjadinya MVA yang negatif. Begitu pula sebaliknya, jika EVA historikal perusahaan positif, maka ada kecenderungan terjadinya MVA yang positif. Namun lebih lanjut Brigham dan Houston menambahkan bahwa meskipun historikal EVA suatu perusahaan negatif, belum tentu MVA perusahaan tersebut negatif. Hal ini dikarenakan harga saham merupakan kunci utama dalam perhitungan MVA, sehingga MVA lebih terpengaruh pada kinerja yang diharapkan dimasa yang akan datang dibandingkan dengan kinerja historikal perusahaan. Dierks (2002) juga menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki EVA positif dari tahun ke tahun akan melihat MVA-nya bertambah pula, sedangkan EVA yang negatif dari tahun ke tahun akan menurunkan MVA karena pasar telah kehilangan kepercayaan bahwa perusahaan menyediakan pengembalian dari capital (return on invested capital).
Bertitik tolak pada uraian latar belakang diatas dapatlah diangkat judul penelitian skripsi sebagai berikut : “ Analisis PengaruhEconomic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2004-2008”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah: ApakahEconomic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value Added (MVA)Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2004-2008?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka dapat ditentukan tujuan penelitian adalah : Untuk Menganalisis dan mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA)Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2004-2008.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini bagi investor, perusahaan, STIE Yapan dan penelitian lebih lanjut antara lain:
- Bagi Para Investor: untuk mengetahui keuntungan maupun kerugian yang diperoleh dengan jalan menginvestasikan uangnya dalam bentuk saham, khususnya pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
- Bagi Perusahaan : untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kinerja perusahaan melalui seberapa besar pengaruhEconomic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA).
- Bagi Perguruan Tinggi STIE Yapan Surabaya, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pemikiran terkait dengan dinamika pengembangan Perguruan Tinggi
- Bagi Peneliti : menambah wawasan dan pengetahuan penulis melalui penerapan ilmu dan teori akuntansi keuangan dan melakukan perbandingan dengan kenyataan yang terjadi di dunia usaha, serta meningkatkan kompetensi ilmu dalam bidang akuntansi.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Untuk kemudahan pemahaman skripsi, pembahasan skripsi ini mempunyai sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang mengenai argumentasi pentingnya penelitian dilakukan, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan yang berisi uraian singkat mengenai bab-bab dalam skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori, literatur dasar ilmiah yang berpengaruh dan mendukung penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini juga mencakup kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisikan uraian tentang rancangan penelitian, variabel dan pengukuran, definisi variabel operasional, teknik pengumpulan data, metoda penarikan sampel, dan metoda analisis data yang diterapkan dalam penelitian.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil penelitian beserta pembahasan mengenai Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added(MVA) Pada Saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) Periode 2004-2008.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan umum dari seluruh hasil penelitian, implikasi manajerial, serta saran untuk penelitian selanjutnya.